Tragedi Balita Tergelincir ke Parit di Simalungun: Sebuah Kehilangan yang Menggugah
Kejadian Tragis di Huta II Bangun Putih
Pada Jumat, 13 Juni 2025, sebuah peristiwa memilukan terjadi di Huta II Bangun Putih, Nagori Pulobayu, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Seorang balita perempuan berusia 2 tahun bernama Glorya Pasaribu ditemukan meninggal dunia setelah tergelincir dan jatuh ke dalam parit besar di dekat rumahnya. Kejadian tersebut terjadi saat Glorya sedang bermain di sekitar rumahnya. Orang tua korban saat itu tengah melayani pembeli di warung mereka dan tidak menyadari bahwa anak mereka telah jatuh ke dalam parit.
Setelah beberapa saat, orang tua korban menyadari bahwa Glorya tidak ada di rumah dan mulai mencari ke rumah tetangga serta sekitar lingkungan rumah. Pencarian dilakukan bersama warga setempat, dan akhirnya korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di aliran parit tersebut. Kepala Kepolisian Sektor Tanah Jawa, Kompol Asmon Bufitra, mengonfirmasi bahwa setelah ditemukan, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan tidak akan melakukan tuntutan hukum.
Tanggapan Pihak Kepolisian dan Keluarga
Kompol Asmon Bufitra menyampaikan bahwa kejadian ini merupakan musibah yang tidak dapat diprediksi. Beliau juga menambahkan bahwa pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan dan memastikan bahwa tidak ada unsur kelalaian dari pihak manapun. Keluarga korban juga telah dihubungi dan mereka menerima kejadian tersebut dengan ikhlas.
Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban dan menyatakan bahwa mereka tidak akan melakukan tuntutan hukum. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa kejadian tersebut merupakan musibah dan mereka ingin segera memakamkan korban dengan tenang.
Pesan untuk Masyarakat dan Orang Tua
Tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat mereka bermain di sekitar lingkungan yang berpotensi membahayakan. Parit, sungai, dan saluran air lainnya dapat menjadi tempat yang berbahaya bagi anak-anak yang tidak diawasi dengan baik. Orang tua dan masyarakat diharapkan lebih waspada dan proaktif dalam menjaga keselamatan anak-anak.
Selain itu, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk melakukan upaya pencegahan, seperti pemasangan pagar pembatas di sekitar parit dan saluran air, serta sosialisasi mengenai bahaya bermain di dekatnya. Dengan langkah-langkah preventif ini, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih memperhatikan keselamatan anak-anak dan menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka.