Legislator Soroti Pembagian MBG Bahan Mentah di Tangsel: Itu Namanya Sembako
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan di Tangerang Selatan (Tangsel) menuai kritik dari anggota legislatif. Mereka menilai bahwa pembagian bahan mentah dalam program tersebut lebih tepat disebut sebagai bantuan sembako, bukan makanan siap saji. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan tujuan dari program MBG itu sendiri.
Kritik terhadap Pembagian Bahan Mentah
Beberapa legislator menilai bahwa pembagian bahan mentah dalam program MBG tidak sesuai dengan tujuan awal untuk menyediakan makanan siap saji yang bergizi bagi anak-anak sekolah. Mereka berpendapat bahwa seharusnya pemerintah menyediakan makanan yang langsung siap konsumsi, bukan bahan mentah yang memerlukan pengolahan lebih lanjut oleh penerima manfaat.
Dampak terhadap Penerima Manfaat
Pembagian bahan mentah dapat menambah beban bagi keluarga penerima manfaat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu dan keterampilan dalam memasak. Hal ini berpotensi mengurangi efektivitas program MBG dalam meningkatkan gizi anak-anak, karena makanan yang diberikan tidak langsung siap konsumsi.
Perlunya Evaluasi dan Perbaikan Program
Legislator mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG, termasuk mekanisme distribusi dan jenis bantuan yang diberikan. Mereka berharap agar program ini dapat lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi penerima, sesuai dengan tujuan awal untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah.
Kritik terhadap program MBG ini menunjukkan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan program bantuan sosial. Dengan evaluasi dan perbaikan yang tepat, diharapkan program MBG dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.